Sesekali pasti kamu pernah
berpikiran pengen berpetualang ke alam bebas dan merasakan keadaan yang
bener-bener liar tanpa mendengar suara bising perkotaan. Coba bayangkan
segalanya tak berjalan sesuai rencana dan kamu tersesat di hutan. Dengan
kondisi fisik dan peralatan yang terbatas, bisa gak kamu bertahan hidup? Gak
usah muluk-muluk deh, bisa gak kamu melewatkan satu malam di alam liar?
Kamu merasa tertantang? Baca dulu
panduan bertahan hidup di bawah ini:
Skill #1 Menemukan Lokasi
Bermalam Yang Aman
Kamu mesti menemukan tempat yang
kering dan tidak terletak lebih rendah dari permukaan tanah di sekitarnya.
Hindari lembah dan area yang bisa dialiri air karena banjir bisa datang kapan
saja. Pilih tempat yang jauh dari sarang serangga atau pohon-pohon lapuk. Kamu
nggak mau ditimpuk kayu saat tidur, ‘kan?
Skill #2 Mendirikan Shelter/Bivak
Darurat
Waktu kamu mesti survive di
hutan, cari atau buatlah tempat berlindung. Hal ini sangat diperlukan untuk
menghadapi pengaruh cuaca, hewan berbahaya atau kondisi medan, sehingga
kebutuhan istirahat terpenuhi secara aman. Membuat tempat berlindung harus
disesuaikan dengan jumlah survivor, alat atau perlengkapan yang ada, sarana
yang disediakan oleh alam dan berapa lama mau survive di lokasi itu.
Perlu diingat, hipotermia adalah
pembunuh utama jika kamu terdampar di daerah bercuaca dingin seperti gunung.
Supaya selamat, kamu butuh tempat berlindung yang terisolasi agar suhu badanmu
tetap hangat.
Kamu dapat menggunakan apa saja
yang ada di alam sebagai shelter/bivak, seperti gua, lubang pohon dan celah di
batu besar. Bahkan kamu juga bisa membuat shelter sendiri dengan bahan dari
alam, seperti daun-dauanan atau ranting.
Caranya, pertama temukan beberapa
cabang pohon yang cukup kuat untuk disusun sebagai tempat berlindung. Gunakan
pohon yang masih berdiri sebagai tumpuan. Lapisi shelter kamu dengan daun atau
ranting. Jangan lupa, lapisi juga lantainya dengan daun yang lebih lebar. Itu
untuk mencegah panas tubuhmu diserap oleh tanah.
Spoiler for Macam-macam
Shelter/Bivak:
Skill #3 Menyalakan Ap
Saat kamu di alam bebas ketika
hari mulai malam, sebaiknya nyalakanlah api. Api berguna untuk penerangan,
meningkatkan semangat psikologis, memasak makanan dan minuman, menghangatkan
tubuh, mengusir hewan buas dan membuat tanda/kode.
Kamu bisa menyalakan api dengan
korek api. Kalau pun tidak ada kamu bisa membuat api sendiri dengan menggunakan
baterai. Baterai jenis apa aja bisa — kamu tinggal bikin arusnya jadi pendek.
Hubungkan kutub (+) dan (-) dari baterai dengan kertas timah (dari bungkus
rokok atau permen karet). Percikkan api yang akan tercipta ke bundelan yang
terbuat dari benda kering dan lembut seperti akar, rumput, atau kain. Jaga
apimu supaya tetap menyala. Siapkan kayu bakar.
Jika kamu gak punya baterai, kamu
bisa menyalakan api dengan batu dan gesekan kayu.
Sklill #4 Membesarkan Api
Setelah berhasil menyalakan api
di bundelan, kamu butuh kayu dalam beberapa ukuran: sebesar tusuk gigi, cotton
bud, dan pensil. Pertama-tama, siapkan balok kayu seukuran lenganmu sebagai
alas bundelan. Kemudian, sandarkan kayu sebesar tusuk gigi dengan miring di
atas bundelan tersebut — ini akan membentuk sudut yang bisa dilalui oksigen.
Tambahkan kayu yang berukuran lebih besar satu per satu. Begitu seterusnya
hingga api unggunmu siap.
Skill #5 Mencari Air
Untuk memastikan sumber air itu
tidak beracun, dapat dilihat dari bekas jejak binatang yang ada disekitarnya.
Jika banyak jejak binatang maka air yang ada ditempat itu bisa diminum dan
tidak beracun. Air juga bisa diperoleh dengan memotong akar-akar pohon yang ada
di hutan. Setetes demi setetes air yang keluar dari potongan akar itu dapat
dikumpulkan dengan wadah yang ada. Lumut juga merupakan sumber air. Dengan
mengumpulkan lumut yang ada kemudian lumut tersebut diperas juga akan
menghasilkan air yang dapat diminum. Disamping itu juga dengan memanfaatkan
embun yang ada pada dedaunan dan mengumpulkannya. Rumput yang banyak mengandung
air diantaranya adalah jenis bambu-bambuan dan ilalang. Akar rumput ilalang
banyak mengandung air dan manis rasanya.
Beberapa cara mendapatkan air:
1. Dengan menggalih tanah yang lembab
Apabila menggunakan cara ini akan
membutuhkan platik sebagai penutup lubang dan bantuan sinar matahari untuk
menguapkan air. Air yang menguap akan diembunkan pada plastik penutup dan air
akan menetes ke bawah dan tinggal ditampung dengan wadah yang tersedia.
2. Dengan penyaringan
Apabila menemukan sumber air
tetapi air yang ada terlihat keruh maka teknik sederhana ini sangat membantu
dalam mendapatkan air yang jernih. Alat penyaring ini sangat sederhana dan
gampang dibuat karna untuk penyaring minimal menggunakan pasir dan batu
kerikil, namun akan lebih bagus lagi apabila pada bagian dasar ditambahkan
ijuk.
3. Dengan memotong akar tumbuhan
Skill #6 Panen Air Dari Pohon
Seperti manusia, tumbuhan itu
juga ‘berkeringat’ sepanjang hari. Proses menguapkan air ini namanya
transpirasi. Untuk bisa memanen air bersih dan bisa diminum ini, kamu tinggal
membungkus ranting pohon yang berdaun dengan plastik, lalu ikat plastiknya
rapat-rapat. Dalam waktu beberapa jam air udah terkumpul di dalam plastik dan
siap diminum.
Skill #6 Panen Air Dari Pohon
Seperti manusia, tumbuhan itu
juga ‘berkeringat’ sepanjang hari. Proses menguapkan air ini namanya
transpirasi. Untuk bisa memanen air bersih dan bisa diminum ini, kamu tinggal
membungkus ranting pohon yang berdaun dengan plastik, lalu ikat plastiknya rapat-rapat.
Dalam waktu beberapa jam air udah terkumpul di dalam plastik dan siap diminum.
Skill #7 Mencari Tumbuhan Yang
Bisa Dimakan
Dalam situasi dimana tujuan
utamamu adalah bertahan hidup, gak usah muluk-muluk berniat berburu hewan liar.
Jangankan rusa, kelinci aja susah ditangkap. Gantungkan hidupmu pada
hewan-hewan kecil kayak ikan, katak, atau kadal. Namun, pilihan paling aman
adalah menyantap tumbuhan. Pisang dan nanas sangat mudah ditemukan di hutan
Indonesia. Selain itu, kamu juga bisa mengonsumsi rotan, rebung, daun semanggi,
dan paku-pakuan. Tambah wawasan kamu soal makanan di alam liar dari buku-buku
panduan.
Skill #8 Berburu Dengan Tombak
atau Membuat Jebakan Hewan
Dalam keadaan survival dan ketika
hasrat karnivoramu sudah tidak bisa dibendung lagi, kamu bisa berburu
menggunakan tombak atau membuat jebakan hewan.
Buatlah tombak bermata empat yang
akan jauh lebih efektif dalam menangkap ikan dan hewan buruan lain daripada
tombak bermata tunggal. Caranya, tebas kayu pohon sehingga panjangnya sama
dengan tombak pada umumnya dan diameternya kira-kira 2,5 sentimeter. Belah
salah satu ujungnya jadi empat bagian, masing-masing sepanjang 25 cm. Sempalkan
kayu atau batu kecil agar empat bagian tadi terpisah. Tajamkan ujung-ujungnya.
Jadilah tombak bermata empat hasil kerja keras tanganmu.
Adapun cara berburu lain, yakni
dengan membuat perangkap karena hal ini dirasa lebih aman dari pada menggunakan
tombak. Untuk itu pastikan untuk melakukan misi diperlengkapi dengan
"Survival Kit".
Spoiler for Macam-macam perangkap
hewan:
Skill #9 Membaca Kompas Alam
Jika GPS dan kompasmu rusak (atau
lupa kamu bawa), dengan mudah kamu bisa menentukan arah timur dan barat dari
posisi matahari terbit dan terbenam. Jika kamu menggunakan jam tangan analog,
hadapkan jarum jam ke arah matahari. Tarik garis imajiner diantara jarum jam
dan angka 12 — itu adalah garis yang menghubungkan utara dan selatan.
Skill #10 Membaca Rasi Bintang
Cari paling mudah untuk
menentukan arah mata angin setelah matahari terbenam ialah menemukan rasi
bintang Beruang Besar. Rasi ini dikenal juga dengan nama Gayung Besar.
Istimewanya, ketika rasi bintang lain berputar dan ‘berpindah’ sepanjang malam
rasi bintang ini tetap berada di utara.
Ciri-ciri gugusan bintang ini
adalah terdiri dari 7 bintang dan berbentuk gayung. Nah, di seberang Gayung
Besar terdapat gugusan bintang Gayung Kecil, yang seperti namanya berukuran
lebih kecil dan nggak sebenderang Gayung Besar. Di ujung ‘gagang’ Gayung Kecil
terdapat Polaris a.k.a. North Star: arah utara yang paling hakiki. Di daerah
khatulistiwa seperti Indonesia, North Star bisa ditemui di dekat garis horizon.
Skill #11 Membuat Simpul Bowline
Beruntung jika kamu dulu rajin
ikut kegiatan pramuka: anak-anak pramuka simpul ini sebagai simpul bendera.
Bagi kamu yang belum tahu, simpul ini berguna banget untuk mengikat dan menahan
beban. Semakin berat beban yang ditahannya, semakin kencang simpul itu
mengikat. Pelajari step-by-step cara menyipul Bowline di sini.
Skill #12 Mengirim Sinyal S.O.S.
Pada suatu waktu, mungkin karena
kondisi fisik, satu-satunya harapanmu adalah menunggu pertolongan. Pastikan
kamu berada di tempat terbuka seperti padang rumput atau puncak bukit agar kamu
mudah dilihat dan dievakuasi. Pilihan pertama membuat sinyal ialah dengan
kepulan asap dari api. Harap diingat: ini bukan soal api gede doang, tapi juga
gimana caranya asap yang kamu hasilkan bisa mengepul tebal sehingga menarik
perhatian pesawat atau kapal yang lewat. Jadi ketika api yang kamu buat udah
membara, tumpukkan dedaunan dan rumput yang masih hijau dan lembab di atasnya.
Asap akan mengepul tebal. Walaupun hanya bertahan 10-15 detik, itu akan cukup
untuk menarik perhatian.
Pilihan kedua adalah menggunakan
sinyal dari cermin. Bahkan refleksi dari cahaya bulan bisa dilihat dari jarak
hampir 160 kilometer, lebih jauh jangkauannya daripada senter. Manfaatkan benda
apapun yang bisa memantulkan cahaya seperti spion atau layar ponsel. Kuncinya
ialah mengarahkan pantulan cahaya secara tepat, dan ini cukup mudah. Arahkan
cermin yang kamu punya ke matahari atau bulan (tidak secara langsung, tapi
dimiringkan sedikit) hingga kamu melihat pantulan cahaya di permukaan cermin
tersebut. Ketika kamu melihat kapal atau pesawat lewat, bikin salam peace
dengan salah satu tangan kamu, dan “letakkan” kapal atau pesawat nan jauh
disana itu di antara dua jari damai tadi. Kemudian gerakin pemantul cahaya maju
dan mundur dibelakang salam peace kamu.
Beberapa skill di atas
membutuhkan latihan dan kekuatan memori otak. Gak ada salahnya kamu pelajari
dulu di rumah, lalu ajak seorang teman untuk bertualang ke hutan atau gunung
sekaligus kalian latihan. Praktekin semua skill yang kamu tahu. Jangan lupa
kasih info ke mana kalian bertualang kepada keluarga, teman, dan petugas
setempat, ya.
sumber: www.kaskus.co.id
No comments:
Post a Comment